5) Jelaskan sisi historis pemeliharaan Al-Qur'an pada masa nabi dan pengkodifikasiannya setelah nabi wafat! ​

5) Jelaskan sisi historis pemeliharaan Al-Qur'an pada masa nabi dan pengkodifikasiannya setelah nabi wafat!

Penjelasan:

Pada masa Nabi Muhammad, Al-Qur'an disampaikan secara lisan kepada para sahabatnya melalui wahyu yang diterima oleh Nabi dari Allah melalui malaikat Jibril. Para sahabat mempelajari dan menghafal Al-Qur'an secara langsung dari Nabi.

Setelah wafatnya Nabi Muhammad pada tahun 632 M, para sahabat yang juga disebut sebagai "penghafal Al-Qur'an" atau "Qurra" terus memainkan peran penting dalam memelihara Al-Qur'an. Mereka mengajarkan dan memastikan bahwa generasi berikutnya memahami dan menghafal Al-Qur'an dengan benar.

Pada masa Khalifah pertama, Abu Bakar, terjadi perang yang dikenal sebagai Riddah Wars untuk menangani kelompok-kelompok yang memberontak setelah kematian Nabi. Salah satu hasil dari perang ini adalah menyadari bahwa ada potensi kehilangan penghafalan Al-Qur'an akibat meninggalnya para Qurra dalam pertempuran. Oleh karena itu, Abu Bakar memutuskan untuk mengumpulkan dan mengkompilasi semua surah Al-Qur'an dalam bentuk tulisan di bawah bimbingan Zaid bin Thabit, seorang sahabat Nabi yang terampil dalam membaca dan menulis Al-Qur'an.

Pengkodifikasian Al-Qur'an ini terus berlanjut pada masa Khalifah kedua, Umar bin Khattab, yang memerintahkan untuk membuat beberapa salinan dari mushaf (naskah Al-Qur'an) dan mendistribusikannya ke berbagai wilayah Islam.

Pengkodifikasian Al-Qur'an ini memberikan jaminan bahwa teks Al-Qur'an tetap utuh dan terjaga dari generasi ke generasi. Selain itu, tradisi lisan pengajaran juga tetap berlanjut, sehingga Al-Qur'an dipelajari dan dihafal oleh komunitas Muslim di seluruh dunia hingga saat ini.

Previous
Next Post »
0 Komentar